3/16/2010

Pop-Punk Influence : Sounds Like..(part 1)

0 komentar
Met' Maret semuanya...! Yow , kali ini bagi2 sodara2q yang sebangsa dan setanah aer yang duduk di bangku kelas XII di SMA marilah sebelum anda nerusin membaca luangkan beberapa menit kalian yang berharga untuk ibadah dan mempersiapkan diri sebelum UN (Ujian Nasional) dimulai...! Tinggal 5 hari tersisa , masihkah ente berleha-leha? Bagi yang udah kebanyakan belajar , silahken berefreshing sejenak dan bagi yang kebanyakan tidur , bangun! Waktunya belajar coyy!

Artikel ane kali ini lumayan menarik (itu juga kata ane sendiri..hehe) .. , mengapa..? Karena , ane udah cukup gerah ama dunia pop-punk di tanah air yang kurang beragam dan cenderung pukul rata dalam soal influens mereka... Berhubung ane juga anak band (setidaknya ampe sekarang..hehe) maka sebagai sesama pemusik yang genjrang-genjreng gak ada salahnya ane menulis artikel ini untuk ngebuat musik kalian semakin beragam dooonk?? Oke , here we go! And click more...



POP PUNK : dalam bahasa laennya -- Melodic Punk. Udah barang hal yang biasa ditemuin dalam kehidupan bermusik terutama Indonesia sekarang ini donk? Dengan munculnya band2 independen yang naik kepermukaan semacam Endank Soekamti ato' PeeWee Gaspol....eh , Gaskins tentu aja udah banyak yang tertarik ama band2 semacam ini...

Lantas bagian apanya yang menggiurkan? Selain doku yang mudah didapet dengan memaenkan lagu2 yang jenisnya keren kayak yang dibawain mereka , para kaum Adam (terutama!) bakalan ngerasa 'efek samping'nya yang kuat - - digilai cewek! Itu sudah pasti..! Menurut survey ngawur ane , 90% sekarang ini kaum Hawa banyak yang jadi 'groupies' gak resmi dari banyak band pop-punk...hehee...namanya juga ngawur...

Hal ini semestinya emang bikin kita , penikmat musik tanah aer , makin gembira. Harusnya. Mengapa? Jelas donk , dengan merebaknya musik2 melayu nan cengeng belakangan ini seharusnya kita patut bersyukur bahwa masih ada aja band2 semacam Endank Soekamti , PeeWee Gaskins , dan terutama Superman is Dead yang membawakan suasana alternative di tanah air..

Tapi apa yang terjadi ketika POP-PUNK ditanah air menjadi barang sell-out yang dengan mudahnya mendapat influens yang sama rata? Membosankan?? Itu sudah pasti..!

Dengan munculnya kondisi suasana seperti diatas , ane nggak nyalahin siapa2 tapi...coba kalian bayangin....musik semacam KillingMeInside digabung ama' suasana elektronik power-pop ala PWG dan ditambah teriakan2? Memang nuansanya amat berbeda SEANDAINYA...band2 seperti itu jumlahnya cuma 2-4 macem di tanah air...Tapi kalau tiba2 semuanya latah ngikutin trendnya...siapa juga yang gak bosenn?????? Ane yang dengerin aja ampe muak (sori..) gara2 terlalu banyak yang sama dan antara musik dan liriknya yang kadang gak sejalan....Belum lagi embel2 pop-punk-nya itu loh yang masih dikasih tambahan elektronik power-pop disco-synth punk....de el el ...... APA GAK BINGUNG NGELABEL GENRE KAYAK BEGONO???!?


maka itu , di bagian pertama artikel ini ane bakal ngasih influens band2 pop punk mana aja yang patut dikebet supaya ane bisa berbagi influens dengan baek dan (semoga) bisa meramaikan tumbuhnya band2 pop-punk yang gak seragam itu-ini aja.....

Bagian pertama dari influens yang ane kebet adalah band2 pop-punk top 5 favorit ane yang mulai populer sejak tahun 2000-an , untuk posting berikutnya ane bakal ngasih influens dari para dedengkot...So here we go!


1. SUM-41



Semua penggemar punk-rock maupun pop-punk tentu sudah banget mengenal band ini sejak album mereka yang kedua mulai meroket dengan singel Still Waiting , Does This Look Infected? dikenal di kalangan pecinta pop-punk.
Personil SUM-41 dengan lini original dulu memuat lead guitar Dave Baksh sebelum Ia memutuskan mundur untuk menciptakan band metal saat Sum-41 merekam Underclass Hero. Sekarang dengan posisi Deryck Whibley (vokal/ritem) , Steve Jocz (drum/backing vocal) , Jason Paul McCasin (bass/backing vocal) ditambah anggota touring resmi mereka dari band punk , Gob. Tom Thacker (lead guitar/keyboard/vocal). Band ini bersiap untuk merilis album di pertengahan musim panas tahun 2010 ini. Kelebihan dari Sum-41 dibanding band pop-punk lain adalah teknik permainan mereka yang mengelaborasikan glam rock , glam metal dengan musik pop rock yang biasanya bertempo padat seperti thrash. Hasilnya , terkadang cukup membingungkan untuk mengkotak2kan jenis musik yang diusung band ini. Walau pada rilisan terakhir , Underclass Hero , mereka lebih cenderung ke pop-punk dan power-pop yang umum.

Diskografi :


*All Killer No Filler (download)




*Does This Look Infected? (download)




*Chuck (download)



*Underclass Hero (download)



2. GOB



Gob berasal dari negara yang sama yang merupakan asal dari band pop-punk Kanada , Simple Plan. Band yang saat ini masih diperkuat dengan Tom Thacker (lead vocal , rhytm/lead guitar) , Theo Goutzinakis (back vocal , rhytm/lead guitar) , Gabe Mantle (drum) dan Steven Fairweather (bass , back vocal). Sebelumnya , band ini pernah diperkuat oleh Craig Wood yang menjabat sebagai bassis dalam lini originalnya sebelum Gob akhirnya memutuskan untuk berganti aliran menjadi punk-rock. Gob sebelumnya hanya dikenal dalam ajang festival musik2 pop-punk aliran 'bawah' dan hanya dikenal lewat albumnya yang lagu2nya sempat masuk dalam ajang musik MTV maupun soundtrack film. Album2 Gob sebelumnya seperti The World According to Gob maupun Foot In Mouth Disease terasa kenceng Pop Punknya. Tapi tidak demikian dengan rilisan terakhir mereka , Muertos Vivos. Album terakhir ini lebih banyak diporsikan ke alternative rock dan punk rock. Bahkan bagi pendengar professional , album ini telah kehilangan sentuhan pop punk yang ada sebelumnya. Kelebihan Gob terletak pada dasar musik pop-punk yang amat easy listening dan dasar : 1 ritem dan 1 melodi dengan distorsi gitar berlebih.

Diskografi :


* The World According to Gob (download)




* Foot In Mouth Disease (download)



* Muertos Vivos (download)


3. Zebrahead




Mungkin banyak yang belum mengenal Zebrahead dan ini amat wajar koq. Soalnya band yang diprakarsai Justin Maurellio (vocal , rhytm guitar) ini sebenernya udah lama banget eksisnya. Band ini udah ada sejak musik ska mulai merajai (antara tahun 1996-1999) dan band ini dibentuk dengan dasar yang sama pula : ska punk. Namun karena para personil Zebrahead gerah dengan trend dan jenis musik ska-punk yang seragam banget , mereka memutuskan untuk memaenkan pop-punk yang agak beda dari rekan2 seangkatannya , pop punk + rap funk.
Dalam perjalanannya , band yang juga digawangi Ed Udhus (drummer) , Gerg Bergdorf (lead guitar) , Ben Osmundson (bass , back vokal) ini bertemu dengan rapper kulit putih penyuka A Tribe Called Quest dan N.W.A bernama Ali Tabatabae. Bersama Ali , band ini menemukan kecocokan dalam menggabungkan funk dan rapcore kedalam musik punk rock sehingga menjadi paduan yang unik. Muatan funk mereka terasa dalam album mereka yang melejit : Playmate of The Year dan rapcore yang semakin kental dalam MFZB! yang juga masuk dalam kompilasi2 soundtrack filem2 komedi amerika. Namun , ketika frontman Justin Maurellio mundur genre musik Zebrahead semakin kasar dan melodik dengan masuknya Matty Lewis yang kental dengan influens punk rock. Dengan album terakhir mereka , Phoenix , Zebrahead mulai mendapat respons internasional yang luar biasa hingga ke Asia pula. Kelebihan dari musik Zebrahead terletak pada keunikan rapcore-nya yang mampu menempel erat dengan genre funk dan pop-punk yang telah ada sebelumnya sehingga amat sulit menemui band yang memiliki sound sejenis dengan Zebrahead ini. Kemampuan rapper Ali Tabatabaee dalam ngerap dan bernyanyi pula yang membuat paduan vokalnya dengan Matty menjadi beda dibanding teknik vokal dalam band pop punk lainnya.

Diskografi :


*Playmate of The Year (download)




*MotherFuckerZebraheadBitch! (download)




*Phoenix (download)


4.Fall Out Boy




Siapa yang tidak mengenal band asal Chicago ini? Dengan formasi yang utuh dan masih sama beranggotakan Patrick Stumph Martin (lead vocal , lead guitar/rythm) , Pete Wentz (bass , back vocal) , Joseph 'Joe' Trohman (rythm/lead guitar , back vocal) dan Andrew Hurley (drum , percussion) ini tidak hanya terkenal di Amerika saja namun juga hampir diseluruh Eropa dan Asia.
Band yang anggotanya semua adalah personil band2 metal (kecuali Patrick Stumph) tersebut memutuskan untuk membentuk Fall Out Boy atas dasar kebosanan mereka terhadap sound2 metalcore yang menjamur dan generik. Mereka lebih memilih untuk memainkan musik2 yang serupa dengan Weezer , Blink 182 ataupun Green Day. Saat itu , Fall Out Boy sedang mencari penyanyi yang pas sehingga Patrick Stumph (yang mendaftar awal sebagai drummer mereka) terpilih menjadi lead vocal karena suaranya yang amat unik. Band ini melejit atas album mereka yang dikenal di kancah emo maupun pop-punk di kelas2 festival , Take This To Your Grave , Vans Warped. Hingga tahun 2005 , kesempatan band ini semakin besar dengan menurunnya tren musik pop-punk di tahun itu. Band ini malah sebaliknya , berkibar dengan album mayor pertama mereka , From Under the Cork Tree. Bahkan ditengah terpaan hip-hop dan country yang menggila saat itu , singel Dance , Dance maupun Sugar We're Going Down malah membawa album mereka melejit ke tingkat multi-platinum! Sungguh prestasi langka setelah Green Day tentunya. Hingga tahun 2007 berikutnya , FOB memutuskan berkembang dalam segi sound yang kurang kental muatan pop-punknya dalam Infinity on High dan yang terbaru , Folie a' Deux. Banyak fans yang , tentunya , keberatan dengan sound mereka ini maupun yang pro atas perkembangan musikal mereka. Di sisi fans , mereka dianggap sell-out dengan musik yang berkembang , dan disisi pengamat musik profesional mereka dianggap sebagai band yang kreatif karena mampu mengkolaborasikan musik power-pop dan pop punk dengan genre klasik , funk , hingga R&B sekalipun.
Saat ini , band ini sedang dalam tahap rehat panjang dan masih belum ada rencana untuk bermain lagi. Kelebihan Fall Out Boy tentu saja terletak pada musik2nya yang easy listening tetapi tidak terdengar murahan. Lirik2 yang berseni dari Pete Wentz serta kreatifitas Patrick Stumph dalam mengolah musik dan menggabungkannya dengan influens yang diluar daya tarik pop-punk justru membuat band ini semakin menarik untuk disimak (contohnya , menggabungkan R&B dengan power-pop penuh distorsi). Selain itu , harmonisasi vokal dan warna suara Patrick Stumph yang cenderung R & B atau gospel yang melawan tren vokal cempreng pop-punk yang ada memberikan nuansa yang berbeda dengan band2 kebanyakan.

Diskografi :


*Take This To Your Grave (download)




*From Under The Cork Tree (download)




*Infinity on High (download)



5. Yellowcard




Band asal Florida yang satu ini mungkin baru dikenal lewat album internasionalnya di tahun 2006 , Lights and Sounds. Padahal sebelum band yang terkenal lewat pop-punknya yang brilian ini , Yellowcard tampil lebih dulu dengan warna genre Hardcore punk!
Bagaimana bisa? Band yang awalnya digawangi vokalis Ben Dobson ini memiliki visi untuk menyampaikan kegerahan politik yang ada di amerika saat itu. Untuk yang rajin menyimak hardcore semacam Gorilla Biscuits , Black Flag ataupun Fugazi maka jangan heran apabila musik yang dibawakan Yellow card saat itu lebih keras dan lebih ngawur dari yang kita tahu sekarang. Band ini kemudian ditinggal cabut Ben Dobson saat album kedua mereka berkibar , Where We Stand. Ben Dobson meninggalkan Yellow card dengan alasan band ini tidak jelas masa depannya.
Yellowcard kemudian mengaudisi vokalis dan mendapatkan penyanyi multi-instrumental dari band Craig Brother yang baru pindah di Florida , Ryan Key di tahun 2000. Ryan Key sendiri saat dipilih ketika itu ternyata juga memiliki materi yang siap dirilis bersama Yellow card.

Di tahun 2001 , Yellowcard (dari nama sebelumnya , Yellow card) merilis album One For The Kids yang mengawali perubahan sound mereka dari hardcore menjadi melodik punk. Saat itu pula bassis mereka , Warren Cooke keluar dari Yellowcard.
Tahun 2003 , setelah mendapat bassis bertalenta dari band Inspection 12 , Pete Mosely , Yellowcard merilis Ocean Avenue yang amat mencengangkan genre pop-punk saat itu. Album ini mendeskripsikan hal yang original dari Yellowcard : musik pop-punk bertenaga dengan lirik2 puitis namun gak cengeng yang dibalut melodi dan distorsi yang kental. Formasi klasik ini digawangi Ryan Key (lead vocal , rythm guitar) , Ben Harper (lead guitar/keyboard) , Sean Mackin (violin , vocal) , Pete Mosely (bass , back vocal) dan Parson Longineu III (drum , percussion). Album Ocean Avenue inipun mendapat multi-platinum seperti halnya FOB!

Sampai di tahun 2006 , Yellowcard merilis Lights and Sounds yang juga dirilis diluar amerika. Fans berat mereka , seperti halnya FOB , menilai album ini buruk karena dianggap sell-out dari genre mereka. Namun , pengamat musik professional di sisi lain menilai album mereka amat kreatif dan mampu menghasilkan nuansa rock yang melebihi para angkatan2nya yang sebelumnya juga bermain di genre pop-punk. Di saat ini pula , teman akrab sekaligus gitaris mereka , Ben Harper keluar untuk menjadi produser band lain. Dia digantikan oleh Ryan Mendez yang terbilang gila dalam segi teknik gitar untuk genre semacam Yellowcard.

Album masterpiece mereka (sejauh ini) dirilis di tahun 2007 , Paper Walls. Mengkolaborasikan energi dari Ocean Avenue serta pendewasaan lirik dan aransemen dari Lights and Sounds ditambah dengan semangat para personil yang baru , album ini mendapat kritik2 yang amat positif baik dari kalangan fans-nya maupun dari para professional. Sayangnya , walaupun kritik2 positif yang menghiasi album ini , penjualannya tidak sebaik kritik2 yang ada. Saat ini Yellowcard juga telah memutuskan kontrak dengan Capitol Record (major label) dan bergabung dengan salah satu Indie label.

Kelebihan dari Yellowcard? Tidak perlu diragukan lagi : saat berganti dengan vokalis Ryan Key , genre pop-punknya (yang dikutip dari Allmusic magazine) sudah terbilang beda dari band2 pop-punk yang kita kenal. Vokal Ryan dan Sean yang bersahutan dengan energik , distorsi dan harmonisasi kental yang digabung dengan unsur biola , yang mana agak aneh karena justru biola jarang (atau mungkin tidak pernah) dipakai sebelumnya dalam musik pop-punk , yang menyatu dari Sean Mackin dan ditambah dengan gilanya permainan drum Parson Longineu III (yang sempat menjadi touring drummer Adam Lambert , juara American Idol) melebihi dari apa yang selama ini ada dalam band2 pop-punk seperti Blink-182 atau Green Day sekalipun.

Singkatnya : mereka adalah punggawa pop-punk yang langka. Mereka tidak mengikuti Green Day , Blink 182 , ataupun Bad Religion. Namun justru menciptakan standar lain bagi pecinta pop-punk. Bahkan ampe sekarangpun , Yellowcard masih menjadi salah satu influens ane dalam bermusik!



Diskografi :



*Ocean Avenue (download)




*Lights and Sounds (download)




*Paper Walls (download)


3/02/2010

Gorillaz : Plastic Beach High-Quality Album!

0 komentar

Hello! This is my first blog post in March. So let's begin it with something fresh , 'kay?

This week's spotlight goes to Gorillaz with their latest album : Plastic Beach. Yeah , some of you might already check their cool video "Stylo" which is also their 1st single for this kick-ass album! So what's up with Damon Albarn's new materials? Just click more to get the snaps!

Enjoy!



1. "Orchestral Intro
2. "Welcome to the World of the Plastic Beach
3. "White Flag" Music)
4. "Rhinestone Eyes"
5. "Stylo"
6. "Superfast Jellyfish
7. "Empire Ants
8. "Glitter Freeze
9. "Some Kind of Nature
10. "On Melancholy Hill"
11. "Broken
12. "Sweepstakes
13. "Plastic Beach
14. "To Binge"
15. "Cloud of Unknowing"
16. "Pirate Jet"